Rabu, 15 Juli 2015

Hidayah dan Cinta

Lanjutan dari tulisan Ranting? Apalah Artinya,

Di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. That’s life.

Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And that’s more about life.

Di dalam hidup, banyak orang yang datang dan pergi
Allah telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan takdir.

Mereka pun datang silih berganti
Ada yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas di hati.
Ada yang telah lama berjalan beriringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya
Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati.
Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada.

Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita bagaikan kepingan puzzle yang saling melengkapi dan membentuk sebuah gambaran kehidupan
Maka sudah fitrah, bila ada pertemuan pasti ada perpisahan.
Di mana ada awal, pasti akan ada akhir.
Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya.

Sebuah perpisahan, ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru… well, That’s life must be

(Rumaysho.com. Ada Pertemuan, Ada Perpisahan)

Sahabatku,

Selama hidup ini, sudah banyak saya menyaksikan dan mendengarkan, kisah-kisah yang luar biasa, terkait cinta.

Ada yang dulunya jauh bergelimang maksiat, jauh dari ibadah, jauh dari sunnah, namun seiring waktu, beliau berubah, karena bertemu dengan seseorang yang luar biasa, yang menumbuhkan benih-benih cinta, yang mengantarkannya pada hidayah Allah Azza wa Jalla.

Dari cinta, seseorang bisa berubah begitu jauhnya. Dan dari cinta, seseorang bisa berubah begitu jauhnya. Ada lagi yang lainnya, karena cinta, hilang sudah ilmu dan amal yang dulu telah ia mengetahuinya. Cintanya jatuh pada tempat yg salah. Menyebabkannya terombang ambing, pada fitnah dunia. 

Mungkin yang dahulu dicinta, yang menjadi penyalur hidayah itu kini pergi sudah.. pergi menghilang bersama gemerlap dunia.

Orang yang mencinta akan dikumpulkan bersama orang yang dicinta di akhirat kelak.

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

“Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”

Orang tersebut menjawab,

“Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Kalau begitu engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”
(HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639)

Yang kami harap, semoga persaudaraan kita tidak hanya di dunia, namun berakhir pula di jannah. Di dunia -selama hidup- semoga kita saling menghendaki kebaikan satu dan lainnya.

Maka pilihlah cinta, yang dapat mengantarkanmu pada kebaikan.

Dan semoga kita, bisa istiqomah dalamnya, hingga ajal menjelang.

“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi 'ala diinik ”
“Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."

Teruntuk saudara-saudara dan sahabat-sahabatku seiman, yang saya cintai karena Allah :)


Bangil, 28 Ramadhan 1436 H
Sambil mendengarkan kajian Ust. Armen Halim Naro rahimahullah, Untukmu yang Berjiwa Hanif

0 komentar:

Posting Komentar