Selasa, 09 Desember 2014

Tips Hemat Nge-Kost di Jakarta (Bukan Pelit)

Apa bedanya hemat sama pelit?

Hemat itu mengatur pengeluaran sebijaksana mungkin, demi kepentingan bersama dan jangka panjang. Kalau uang kita sisa, bisa buat yang lain. Seperti membantu teman, atau membantu orang tau, atau membantu saudara. Masih ada pemikiran untuk menolong sesama.

Kalau pelit? Pelit itu, mengatur pengeluarkan seminimalis mungkin dan memaksimalkan bergantung pada traktiran orang lain. Ehm.. parasit. Pelit itu mikirin diri sendiri aja. Misal, punya uang, tapi bilang nggak punya uang. Semacam itu lah.


Dan tips ini, saya buat akibat efek kenaikan harga kost, harga makan, dan harga-harga yang lain akibat efek kenaikan BBM. Jadi saya putuskan untuk berbagi tips hidup hemat yang sudah saya latih dari SD. Kalau mau biaya hidup tinggi, saya rasa nggak perlu tips ya. Tinggal buang-buang uang aja di jalan, ntar juga habis uangnya. Hehe. Yang perlu tips itu biasanya untuk teman-teman yang mau berhemat. Saya bagi tips yang biasa saya pakai ya (bisa cocok bisa juga enggak). Ingat, ini untuk hemat. Hemat bukan berarti pelit! Di bold ya, HEMAT DAN BUKAN PELIT.

  1. Biasakan hidup sederhana. Masalahnya, standard hidup sederhana tiap orang beda-beda ya. Ada yang sebelumnya biasa naik mobil, coba-coba disini naik motor aja. Selain menghindari macet, juga lebih hemat bensin. Ada juga yang biasanya naik motor, disini milih jalan kaki aja. Selain nggak perlu keluar uang buat beli bensin, juga lebih sehat. Alhamdulillah dari SD hingga sekarang saya naik sepeda manual, tapi sekarang lebih sering jalan kaki sih, soalnya sepedanya lagi rusak dan lagi males untuk memperbaiki
  2. Cari kost-an yang sederhana aja sih. Budget untuk kost-an kantong mahasiswa sih biasanya berkisar antara 300-600 ribu (tiap orang beda-beda sih, biasanya tergantung fasilitasnya). Kalau saya sih yang penting bisa buat tidur. Toh aktivitas kita nggak melulu di kost-an toh? Ngontrak juga oke-oke aja, tapi lebih baik tanggung rame-rame biar jatuhnya lebih murah.
  3. Sedekah. Setelah dapet TID (karena saya kuliah di perguruan tinggi kedinasan, alhamdulillah masih dapat tunjangan) atau kiriman orang tua, langsung sisihkan sedikit untuk disedekahin bro! Tanya kenapa?

    Allah berfirman:
    “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)”
  4. Investasi di awal. Buat saya, yang suka membuat planning hidup masa depan, berpikir 2-3 langkah ke depan, menyisihkan investasi di awal itu wajib banget. Karena berapapun uang yang dipegang, biasanya nggak bersisa. Tapi untuk teman-teman yang bisa menyisakan uang di akhir, silakan tempatkan poin ini di urutan terakhir. Dan kenapa investasi? Karena investasi membuat uang kita bisa bertambah banyak. Ya nggak tiba-tiba bertambah banyak sih. Tetap ada aktivitas di dalamnya yang bisa membuat uang kita aktif. Ada banyak cara untuk investasi. Cari yang halal bro bro dan jangan niatkan investasi untuk menganakpinakkan uang, tapi benar-benar untuk modal/simpanan kebutuhan masa depan. Sementara ini saya baru investasi emas (lumayan harga emas trendnya naik terus, meskipun fluktuatif banget), dan kata mama sih bisa buat modal nikah atau naik haji, in syaa' Allah, hehe.
  5. Belanja seperlunya. Contoh, mie instan itu perlu, tapi nggak sampe beli sekardus juga kali bro. Jangan berlebihan. Mentang-mentang mau hemat, tiap hari makan mie instan terus. Hemat nya sih iya, tapi badan penyakitan mau?
  6. Butuh atau Ingin? Kalau butuh, langsung beli. Kalau ingin, tunda dulu. Biasanya “ingin” itu cuma sesaat. Dengan menunda keinginan kita, sekaligus membuat kita berpikir panjang. Kalau sudah ditunda, ternyata masih ingin juga, ya baru dibeli. Daripada kena siksa batin. Kalau pas balik ternyata kehabisan, ya berarti bukan rejeki kita. Haha. Take it easy bro. Kalau ada promo, boleh juga tuh. Hehe (promo hunter)
  7. Makan sehat. Ingat! makanan sehat nggak selalu mahal! Makan di warteg deket kost yang tempatnya bersih dengan menu sayur dan tempe juga bisa dibilang sehat. Buat makan siang di kampus, bisa beli di Kopma (masih aja promosi :p) atau di kantin. Kalau masih berasa mahal, bisa beli di warteg di dekat kost untuk makan siang di kampus atau masak sendiri. Yang pasti, Sisakan uang di rekening untuk makan selama sebulan. Kasih target berapa rupiah untuk makan. Kenapa? Karena biasanya, paling banyak menghabiskan uang di makanan. Ingat! Makan untuk hidup. Bukan hidup untuk makan.
  8. Nabung. Nabung disini buat hal-hal yang nggak terduga. Misal kalau kita sakit, atau keluarga butuh uang. Bisa juga sebagai investasi masa depan.
  9. Jadi Jomblo yang banyak teman. Jomblo sih jomblo, tapi jadilah jomblo yang bermartabat dan berwibawa, jangan mau jadi forever alone juga jangan jadi pengemis cinta. Perbanyaklah teman! kalau banyak temen itu enak bro. Susah senang selalu bersama. Banyak info yang didapat kalau kita banyak teman. Mulai dari info kerjaan, info acara-acara seru, sampai info makanan murah meriah. Dan, kalau  ada apa-apa dibantuin. Tuh, bermanfaat kan. Kalau punya pacar itu susah loh. Pacaran itu pake ongkos bro, uang tekor, maksiat jalan terus. Ingat! Jangan sekali-kali mendekati zina! Saya bersyukur sih masih jomblo (lebih bersyukur kalo udah nikah), lebih hemat juga. Nggak pacaran, nggak keluar uang buat hal-hal yang nggak penting dan berujung maksiat. Mending ditabung buat nikah, daripada buat pacaran. *eh
  10. Jalin hubungan baik dengan tetangga. You know lah, apalagi kalau dapat undangan nikahan atau waktu kurban. Hoho
Nah, sedikit-sedikit itulah tips dari saya. Kalau ada salah dan nggak cocok, maaf ya. Mau berbagi tips yang lain? Boleh banget! :D

_______________________
Jakarta, 9 Desember 2014

2 komentar: