Pantai Tanjung Papuma (foto diambil dari sini)
Kaki ini terpaku, pasir menenggelamkan sebatas tumit. Air laut bergulung menepi. Lembut menyentuh jemari kaki. Lalu pergi membawa kembali apa yang diberikannya. Menyisakan jejak-jejak yang tak ada.
Sisa waktu jatuh berdegum di bulir-bulir pasir. Pingsan dan tak bicara lagi. Dongeng akan kehebatan sebuah persahabatan dan cerita-cerita di lontar-lontar rapuh, hari ini aku baca kembali.
Angin telah memaksa air bergemuruh membantai tepian pasir. Senja tak lagi berpantun dengan malam. Mungkin separuh bulan yang terlahap batara kala terpasung di balik sepasukkan awan.
Dan aku, serta mitos sebuah kenangan adalah nyata, berdiri sendiri, disini bersama sapuan ombak yang terburu-buru pulang ke lautan.
0 komentar:
Posting Komentar