Selasa, 28 Oktober 2014

Evaluasi

Evaluasi bukanlah barang baru, karena evaluasi bisa masuk ke dalam beragam dimensi baik dalam dimensi pribadi maupun dalam dimensi organisasi bahkan kehidupan sosial, meski begitu tidak begitu banyak orang memahami cara melakukan evaluasi, saya akui sendiri evaluasi merupakan kegiatan yang kompleks, harus punya bangunan pikiran yang lengkap yang disusun atas beragam data.

Berdasarkan pengalaman yang saya alami, seringkali melakukan evaluasi yang serampangan, akibatnya hasil dari evaluasi itu minimalis sekali dan yang pasti kesalahan yang telah dilakukan mesti akan terulang lagi dan lagi. 

Tanpa menyepelekan kompleksitas yang ada dalam aktivitas evaluasi, sejatinya evaluasi itu dilakukan dengan cara membandingkan antara perencanaan dengan implementasi rencana. Dari perbandingan itu kemudian keluar dua hal yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pertama apakah implementasi itu sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat atau tidak, tentu saja jawabannya bisa iya dan bisa juga tidak, bila jawabannya iya, tentu saja selain memberi kepuasan kepada atasan, juga memberi kepuasan kepada tim yang bertanggung jawab dalam mengimplementasikan rencana tersebut, namun bila jawabannya tidak sesuai barangkali siap-siap saja menerima kata-kata pedas dari sang evaluator. Tidak adil bila yang diukur hanya pada implementasinya, maka planning yang menjadi acuan dalam implementasi juga harus menjadi sasaran evaluasi juga, apakah evaluasi tersebut fleksibel dalam menghadapi perubahan? atau sudah realistis dengan kekuatan SDM? sebab ada kalanya, perencanaan itu dibuat secara serampangan yang tidak realistis, sehingga susah sekali dalam mengimplementasikannya.

Itu gambaran umumnya, detailnya silakan Anda kembangkan sendiri.

Mari mengevaluasi, dan dievaluasi! *sigh*

0 komentar:

Posting Komentar