Menyusuri tiap jalan di berbagai kota, yang pernah kita lewati. Saya tak tahu apa yang saya rasakan. Campuran antara bahagia mengingat peristiwa, tapi perih mengingat betapa sulitnya terulang lagi. Mungkin ini yang disebut kenangan; waktu, takdir, perih dan bahagia diaduk menjadi segumpal perasaan saja.
Menyusuri jalan yang belum kita lalui. Lalu menerka-nerka apakah sang waktu punya rencana menggariskan satu atau dua buah kenangan disana. Mereka-reka, kira-kira apa yang akan kita lakukan. Pastinya menancapkan adonan kenangan.
Entahlah
0 komentar:
Posting Komentar