Senin, 11 Agustus 2014

Sekali Lagi


Sekali lagi kaki ini memijak ke bumi dengan permulaan yang tidak saya duga. Ini salah satu yang saya cita-citakan. Memberikan yang terbaik. Mempersembahkan yang teraduhai. Untuk mereka yang saya cintai. Saya seorang lelaki. Saya bisa. Dan inilah saatnya untuk bicara melalui gerak ritmis dinamik momentum. Pengupayaan kebaikan, menuangkan bahagia setara dengan senyum terlucu menjelang pagi hari.

Dalam perjalanan berikhtiar. Memberikan banyak waktu untuk diriku, berpikir dan tercenung. Setiap bongkahan kegagalan pembangunan dan tiap kilometernya memberikan ruang sepersekian detik untuk otak dan hati berkolaborasi, introspeksi. Apakah pantas ini yang saya retas? Entah, bertanya adalah hakiki manusia. Menjawab itu bisa milik Penguasa.

Bangil, 11 Agustus 2014
di bawah temaram cahaya bulan purnama

0 komentar:

Posting Komentar